Sabtu, 24 Juli 2010

Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan


“Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yg paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah, Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbal-alamin.

Wahai manusia, barangsiapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.

(Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan khotbahnya, “Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan seteguk air.”)

Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melewati Sirathal Mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.”

(Aku –Ali bin Abi Thalib yang meriwayatkan hadits ini– berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi, “Ya Abal Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.)


Semangat dan Pesan Rasulullah saw Jelang Ramadhan


Ramadhan adalah bulan yang dirindu oleh orang-orang yang beriman. Kedatangannya selalu dinanti. Suasana bersamanya menyenangkan dan membuat jiwa-jiwa kaum mukminin tenang dan damai.
Rasulullah saw tidak hanya memerintahkan kita berpuasa di dalamnya, tetapi juga agar kita bersemangat dalam menyambut kedatangannya. Beliau menunjukan rasa gembira serta menyampaikannya sebagai kabar gembira kepada para sahabat dan umatnya. Beliau memberikan banyak nasehat dan pesan ketika hendak memasukinya.
Dalam, sebuah riwayat sahabat Salman Al Farisi radhiyallahu anhu, Rasulullah saw berkhutbah dihadapan para sahabatnya, "Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah (tathawwu'). Siapa mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan (pada bulan itu), seolah-olah ia mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Siapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya adalah surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong di mana didalamnya rezki seorang Mukmin bertambah. Siapa yang memberikan makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa (di bulan itu), maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedeikit pun".
Kemudian para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai makanan pembuka bagi orang yang berpuasa." Rasulullah saw berkata,"Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan makanan berbuka dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau sedikit susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmah, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasannya dari api neraka." (HR. Baihaqi dan Al Uqaili).
Rasulullah saw telah membangkitkan semangat kita untuk berjumpa dengan Ramadhan dengan sebuah khutbahnya yang indah. Dalam riwayat dari Ibnu Khuzaimah bahkan disebutkan khutbah yang lebih panjang dan detail dari ini. Isinya adalah motivasi yang begitu kuat dari Rasulullah saw.
Ini adalah permulaan yang baik. Di sini Rasulullah saw menguatkan kita. Memotivasi kita. Membangkitkan semangat kita. Untuk benar-benar memperhatikan bulan mulia ini. Bulan Ramadhan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan.

Jumat, 23 Juli 2010

Marhaban Yaa Ramadhan

Ramadhan adalah terminal ruhani yang sangat penting dalam perjalanan hidup seorang Muslim. Rentang waktu tiga puluh di bulan ini adalah momentum pembinaan yang bisa memunculkan perubahan besar dalam diri sesorang. Makanya ada yang mengatakan Ramadhan sebagai "madrasah tsalatsiina yauman" sekolah tiga puluh hari.

Selamat menyongsong kehadiran Ramadhan 1431 H,
semoga Ramadhan kali ini dapat menjadi ladang amal kita,